KOTABARU – Guna memperkuat sinergi dan meningkatkan kapasitas personel dalam menghadapi potensi bencana, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Provinsi Kalimantan Selatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotabaru menggelar pelatihan gabungan potensi SAR. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 4 November hingga 6 November 2025.
Pelatihan yang dipusatkan di kawasan pesisir Kotabaru ini melibatkan puluhan personel gabungan dari kedua instansi, serta relawan kebencanaan setempat. Fokus utama pelatihan kali ini mencakup teknik pertolongan di air (water rescue), manajemen posko darurat, serta koordinasi lintas sektor saat tanggap darurat bencana.

Kepala Kantor Basarnas Kalimantan Selatan dalam sambutan pembukaannya pada Senin (4/11/2025), menegaskan pentingnya kesamaan persepsi dan standar operasional prosedur (SOP) antara Basarnas dan BPBD di daerah.
“Kotabaru memiliki karakteristik wilayah kepulauan dengan potensi risiko kecelakaan laut dan bencana hidrometeorologi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, integrasi kemampuan antara personel Basarnas dan BPBD sangat krusial untuk meminimalisir korban jiwa saat terjadi musibah,” ujarnya.
Selama tiga hari pelaksanaan, para peserta mendapatkan materi kelas dan praktik lapangan yang intensif. Pada hari pertama, materi difokuskan pada Medical First Responder (MFR) atau pertolongan pertama pada korban bencana. Hari kedua dilanjutkan dengan simulasi penyelamatan korban tenggelam menggunakan perahu karet (LCR) dan teknik defensive swimming.
Puncak kegiatan pada Rabu (6/11/2025) diisi dengan simulasi skenario bencana terpadu. Dalam simulasi ini, tim gabungan diuji kemampuannya dalam merespons laporan kecelakaan kapal nelayan yang tenggelam akibat cuaca buruk. Peserta dituntut untuk melakukan evakuasi korban dengan cepat, tepat, dan aman sesuai standar keselamatan internasional.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kotabaru menyambut baik inisiatif pelatihan ini. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi bekal penting bagi personel BPBD Kotabaru yang seringkali menjadi garda terdepan saat bencana terjadi di wilayah pelosok.
“Kami sangat mengapresiasi transfer ilmu dari rekan-rekan Basarnas Kalsel. Sinergitas ini tidak hanya berhenti di pelatihan, namun akan terus berlanjut dalam operasi kemanusiaan yang sesungguhnya di lapangan demi keselamatan masyarakat Kotabaru,” ungkapnya saat menutup acara.
Kegiatan pelatihan ditutup dengan evaluasi menyeluruh dan penyerahan sertifikat kompetensi kepada para peserta yang telah berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian materi pelatihan dengan baik. Diharapkan, melalui kegiatan ini, respons waktu (response time) dalam penanganan bencana di wilayah Kotabaru dan sekitarnya dapat menjadi lebih cepat dan efektif.